Sungguh sangat kontradifktif. Honda Motor Jepang, berencana untuk menginvestasikan kucuran dana
sampai dengan US$ 100 juta untuk meningkatkan produksi sepeda motor di
Indonesia, sebagai tanggapan atas semakin derasnya permintaan.
Honda akan menghabiskan lebih dari
10 miliar yen atau setara dengan US$ 109 juta untuk menaikkan kapasitas di
sebuah pabrik yang beroperasi secara bersama-sama dengan PT Astra
Internasional, sebesar 20 persen menjadi 3,6 juta unit.
Sementara di sisi lain pesaing utamanya, Yamaha, mengalami kondisi sebaliknya. Presiden Direktur Yamaha Motor Jepang, Takashi Kajikawa
mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin (26/10) akibat perusahaannya yang
memproduksi sepeda motor itu mengalami kerugian besar.
Pada Agustus Yamaha menyatakan mengalami rugi bersih pada 2009 akan menjadi
182 miliar yen (1,98 miliar dolar AS), lebih dari empat kali yang yang
diperkirakan sebelumnya, akibat penjualan yang lesu dan penguatan mata uang
Jepang, yen.
Memang mungkin terlihat paradoks, di saat Yamaha sedang menanjak di tanah air, dan juga sedang merajai event Moto GP dan SUperbike. Namun yang terjadi di internal Yamaha sendiri, di kantor pusatnya, justru mengalami kerugian.
Dan benar pula, sepertinya ini sangat dimanfaatkan Honda untuk kembali "menerkam". Kita tunggu saja.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar